Diantara buku-buku terbitan Tafakur Indonesia, buku ini merupakan Best Seller, ditulis oleh Founder & Master Trainer Tafakur Indonesia, Mohammad Agung Wibowo. Berikut beberapa testimoni dari beberapa tokoh nasional.

“Buku ini unik untuk dibaca, berisi kombinasi puisi dan prosa. Penulisannya lancar, bahasanya terpelihara, dan pembahasannya mengalir ringan. Patutlah disambut terbitnya kumpulan tulisan religius yang unik ini, yang memajukan budaya baca sekaligus apresiasi terhadap puisi. Selamat untuk terbitnya Tafakur ini”. (Taufiq Ismail – Sastrawan & Budayawan)

“Bukan hanya budaya baca dan tulis yang diperlihatkan oleh Agung dalam buku ini, tetapi juga budaya berkreasi dan berkreativitas. Semua itu menjadikan buku ini sebagai alternatif bacaan yang unik dan menarik bagi mereka yang memang sudah hobi membaca maupun bagi mereka yang belum. Selamat menikmati”. (Sam Bimbo – Artis, Penyanyi & Pencipta Lagu)

“Buku yang ditulis oleh Sdr. Agung, Alumni Training ESQ, ini sangat menarik dan patut dibaca. Isinya mengajak kita untuk mengambil hikmah dari berbagai fenomena alam dan kehidupan manusia. Dengan bahasa yang mengalir dan enak untuk dinikmati, isinya bisa menjadi pemicu untuk lebih mencerdaskan emosi dan spiritual”. (Ary Ginanjar Agustian – Founder & Master Trainer ESQ)

“Membaca buku ini mengingatkan saya pada pesan-pesan sufi dalam kemasan sastra yang sarat nilai. Puisi dan bentuk ungkapan-ungkapan sastra lainnya, memang merupakan bagian dari ekspresi spiritual seseorang yang dekat dengan keindahan. Pada sisi inilah buku Tafakur ini akan membawa pembacanya dalam pengembaraan ruhani yang sangat menyenangkan”. (Dr. KH. Miftah Faridl – Ulama, Direktur Pusat Dakwah Islam Jabar)

“Buku ini sangat bermanfaat bagi mereka yang meluangkan waktu untuk merenungkan tentang diri dan hakekat hidup. Buku ini mudah dicerna, berisikan puisi-puisi dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, disertai dengan tulisan tentang kehidupan keseharian, ditambah dengan ilustrasi gambar-gambar, menjadikan buku ini lebih hidup”. (Prof. Dr. dr. Dadang Hawari – Psikiater, Guru Besar Fak. Kedokteran UI)